HARLAH KE-60 IPNU Ketum IPNU: Tugas Kami Menyiapkan Kayu
HARLAH KE-60 IPNU
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Khaerul Anam Hs mengatakan, tugas organisasi yang sekarang dipimpinnya adalah menyiapkan kayu pilihan, sementara NU bertugas membentuknya.
“Tinggal mau dijadikan apa kayu-kayu itu, itu tugas NU. NU mau menjadikannya apa, terserah,” katanya pada sambutan peringatan Hari Lahir (harlah) ke-60 IPNU di aula Perpustakaan Nasional, Jakarta (24/2).
Kayu-kayu itu, ketua umum kelahiran Sulawesi Selatan itu mengibaratkan, bisa dijadikan kursi, lemari atau yang lainnya.
Pernyataan Khaerul Anam diamini oleh salah seorang mantan Ketua Umum IPNU KH Asnawi Latif yang disampaikan kepada NU Online selepas acara. “Betul itu apa yang dikatakan ketua umum tadi, IPNU kayu, bahan bakar,” katanya.
Menurut dia, dengan pengibaratan itu, IPNU berarti adalah organisasi pengkaderan untuk mempersiapkan kepemimpinan NU. Supaya pemimpin NU itu ke depan tidak karbitan, “Tahu-tahu sudah ada menclok aja di PBNU, tanpa ada kaderisasi di IPNU,” katanya.
Ia menambahkan, bukan tidak boleh orang masuk NU, tapi jangan langsung jadi pemimpin di Pengurus Besar. Sebab, kata dia, hal itu bisa mematikan kaderisasi. “Itu preseden buruk. Apa gunanya kaderisasi? Akhirnya kader-kader terbaik lari kemana-mana,” tegasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Khaerul Anam Hs mengatakan, tugas organisasi yang sekarang dipimpinnya adalah menyiapkan kayu pilihan, sementara NU bertugas membentuknya.
“Tinggal mau dijadikan apa kayu-kayu itu, itu tugas NU. NU mau menjadikannya apa, terserah,” katanya pada sambutan peringatan Hari Lahir (harlah) ke-60 IPNU di aula Perpustakaan Nasional, Jakarta (24/2).
Kayu-kayu itu, ketua umum kelahiran Sulawesi Selatan itu mengibaratkan, bisa dijadikan kursi, lemari atau yang lainnya.
Pernyataan Khaerul Anam diamini oleh salah seorang mantan Ketua Umum IPNU KH Asnawi Latif yang disampaikan kepada NU Online selepas acara. “Betul itu apa yang dikatakan ketua umum tadi, IPNU kayu, bahan bakar,” katanya.
Menurut dia, dengan pengibaratan itu, IPNU berarti adalah organisasi pengkaderan untuk mempersiapkan kepemimpinan NU. Supaya pemimpin NU itu ke depan tidak karbitan, “Tahu-tahu sudah ada menclok aja di PBNU, tanpa ada kaderisasi di IPNU,” katanya.
Ia menambahkan, bukan tidak boleh orang masuk NU, tapi jangan langsung jadi pemimpin di Pengurus Besar. Sebab, kata dia, hal itu bisa mematikan kaderisasi. “Itu preseden buruk. Apa gunanya kaderisasi? Akhirnya kader-kader terbaik lari kemana-mana,” tegasnya.
Harlah bertema “60 Tahun Berkhidmah untuk Indonesia” tersebut mendaulat Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk menyampaikan pidato. Selain itu, PP IPNU juga memberikan plakat penghargaan atas jasa mantan-mantan Ketua Umum IPNU. (Abdullah Alawi)
sumber: http://www.nu.or.id
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :